Pabrik Lovebird, menetaskan 200 anakan tiap Bulan

iklan

Peternakan Lovebird Kurnia Bird Farm berada tidak jauh dari alun-alun kota Banjarnegara. 250 pasang indukan berada di Banjarnegara jika digabung dengan 50 pasang yang berada di rumah ayahnya di Purwokerto, tentu saja sangatlah lebih dari cukup keuntungan yang diraihnya jika dihitung dari menggeluti usaha sampingan ini.

Om.Ferry Yong merintis bisnis Ternak Lovebird ini baru di akhir 2010, sebelumnya mengelola bisnis usaha pertanian. Tak heran bangunan gedung berukuran 300 meter persegi berdinding beton ini mempunyai 2 lantai, yang paling bawahnya ditempati menyimpan alat pestisida pertanian dan Lantai atas berfungsi sebagai tempat penangkaran Lovebirdnya.

Dalam sebulan dari 250 indukan minimal 50 indukan aktif berproduksi menghasilkan anakan. Perolehan angka maksimal bisa mencapai 200 anakan. Jika masing-masing indukannya bisa menghasilkan 2 anakan lovebird. Sungguh bisa dibayangkan berapa hasil bersih keuntungan yang bisa diraih setelah dipotong operasional kerja dalam setiap bulannya.

 Apa saja Manajemen pengelolaannya, simak uraiannya berikut ini :

1. Strategi Kandang
Setiap kandang berukuran 1 X 1, 5 meter tersusun rapi di setiap sudut bangunan serta ukuran 3 X 4 meter untuk kandang umbaran yang biasa dijadikan menjodohkan calon induk ataupun untuk sekedar mengumbar, serta beberapa kandang yang tersusun rapi di tengah bangunan semakin memperindah dan mempermudah para perawatnya dalam kesehariannya mengurus breeding.
Sistem keamanan yang diterapkan oleh Beliau terbilang sangat membantu, ditandai dengan beberapa CCTV yang terpasang di setiap sudut bangunan tujuannya tidak lain hanya untuk memonitor keseharian breedingnya.

2. Strategi Pemilihan Indukan
Om.Ferry Yong mempunyai tips tersendiri dalam memilih indukan Lovebird trah jawara. “Saya tidak melihat Lovebird ini Juara ke berada. Lihatlah sifat fighter atau daya tempurnya di lapangan. Karena kalau burung fighter digantangkan pasti akan ‘ngekek’. Dan belinya di tempat lomba kecil yang banyak orang berteriak. Yah patokannya, ribut saja tidak mau kerja. Gampang toh,”tambahnya.
3. Strategi Penjodohan
Proses Penjodohan terlebih dahulu Burung dilepaskan ke ruangan khusus, di dalam kandang koloni juga disediakan glodok, biarkan mereka mencari pasangannya masing–masing, setelah terlihat jodoh dan bertelur di dalam glodog yang tersedia barulah dimasukan ke kandang sendiri begitu pula seterusnya.
Dengan ruangan yang luas, selain mengurangi tingkat stress karena ruangan sempit, meminimalkan resiko bertengkar yang biasanya terjadi jika ada lovebird baru yang dimasukkan ke dalam kandang koloni. Tentu saja mempermudah perjodohan secara acak.
Walaupun ada kelemahan, jika ada penyakit menular yang cepat menyebar. Hal itu bisa ditangani dengan menjaga kebersihan kandang dan pengaturan sinar matahari serta ventilasi udara yang masuk ke dalam kandang koloni.
4. Strategi Perawatan
Sinar matahari pagi menjelang pukul 9.00 mengandung Vitamin D yang masuk ke dalam kandang umbaran akan melatih Lovebird mempunyai power suara yang makin bagus dan menambah kerja menjadi semakin stabil. Sehingga tak perlu takut akan kehabisan tenaga, semua lovebird saling bersahut-sahutan asyik berjemur sambil bergelayutan diseutas tali yang disediakan dalam kandang umbaran yang berukuran 3 x 4 meter.
“Merawat Lovebird itu gampang, “papar Om.Ferry Yong dengan keyakinan. Karena tidak ada setelan khusus untuk Lovebird. Beliau memberikan sedikit gambaran berdasarkan pengalamannya mengelola dan mempelajari karakter ratusan Lovebird setiap harinya. Kerodong itu fungsinya menaikkan birahi. Dijemur untuk menaikkan birahi. Mandi adalah untuk melatih nafas, biar jinak dan menurunkan birahi. Jadi kuncinya utamanya adalah sebenarnya mengatur birahi Lovebird.
5. Strategi Pakan
Untuk pakan harian semua lovebird dibuatkan seragam. Cukup diberikan millet putih yang tersaji pada batok kelapa dikandang umbaran yang didominasi warna biru. Tak ubahnya seperti kita makan nasi, kandungan nutrisi pada millet putih didominasi karbohidrat yang bersifat mengenyangkan dan tentu saja tidak akan menyebabkan birahi lovebird menumpuk.
6. Strategi Mengelola Keuangan
Menyambungkan siklus kehidupan Lovebird pasti akan memperpanjang rezeki peternak. Demikian prinsip managemen yang dijalankan di Kurnia Bird Farm ini. “Misalkan saya punya anakan Lovebird 10, yang 5 bisa saya jual dan selebihnya dijadikan induk. Dari penjualan 5 lovebird tersebut bisa buat bayar karyawan, beli pakan, dan sisanya untuk ditabung,” tambahnya.
Bagaimanapun juga breeding harus mempunyai strategi. Resiko bisnis harus diperhitungkan misalnya indukan mati atau kabur dari sangkar. Kesemuanya itu agar Breeding bisa bernafas panjang tidak hanya mengejar keuntungan sesaat dengan menjual semua anakannya.
7. Strategi Pemasaran
Sistem pemasaran yang dilakukan Kurnia BF terbilang sangat menarik disamping melalui relasinya sesama peternak Lovebird baik pembeli partai kecil maupun partai besar, pertemanan saat bertemu di arena lomba ataupun membangun pertemanan di jejaring Facebook.

artikel lengkap baca media ronggolawe.com

0 Response to "Pabrik Lovebird, menetaskan 200 anakan tiap Bulan"

Posting Komentar